PROGRAM KEGIATAN PEMBIASAAN KEAGAMAAN ISLAM
PROGRAM KEGIATAN PEMBIASAAN KEAGAMAAM ISLAM
DI SMP NEGERI 2 CILONGOK
Tahun Pelajaran : 2021/2022
- Latar Belakang
Penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah merupakan bentuk penjabaran dari amanat Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Hal ini secara jelas dinyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mewujudkan peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa serta berakhlak mulia sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional seperti tersebut di atas perlu wahana dan proses yang memungkinkan peserta didik memiliki iman, takwa, dan akhlak mulia. Wahana pembentukan peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa serta berakhlak mulia perlu dilakukan melalui pendidikan agama Islam di sekolah. Proses ini berlangsung secara terus menerus dari mulai pendidikan usia dini sampai pendidikan tinggi.
Sebagai penjabaran dari tujuan pendidikan nasional, pemerintah melalui peraturan menteri pendidikan nasional nomor 23 tahun 2006 tentang standar isi, menyatakan bahwa pendidikan agama Islam di sekolah bertujuan : Pertama, menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanannya dan ketakwaannya kepada Allah SWT. Kedua, mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin ibadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan, secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
Secara formal, peraturan perundang-undangan yang ada sudah memadai untuk menyiapkan peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa serta berakhlak mulia, namun dalam pelaksanaannya masih menuai kritik dari masyarakat yaitu bahwa pendidikan agama Islam di sekolah selama ini dinilai hanya membekali peserta didik ilmu pengetahuan agama saja (kognitif) kurang memberikan penekanan pada aspek pengamalan (afektif dan psikomototik). Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa serta berakhlak mulia bukanlah tugas yang ringan dan sederhana. Karena itu merupakan tugas bersama antara pemerintah, orangtua siswa, dan masyarakat.
Pelaksanaan pendidikan agama Islam di sekolah melalui pembelajaran di kelas dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran setiap minggunya tidaklah cukup untuk membekali siswa menjadi manusia yang beriman dan bertakwa serta berakhlak mulia. Oleh karena itu, perlu upaya-upaya lain yang dilakukan secara terus menerus dan tersistem. Sehingga pengamalan nilai-nilai pendidikan agama menjadi budaya dalam komunitas sekolah dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian tujuan pendidikan agama Islam seperti yang diamanahkan oleh pemerintah dapat dicapai dengan baik. Selain itu, tidaklah adil apabila pendidikan agam Islam hanya menjadi tugas dan tanggung jawab guru pendidikan agama Islam saja, tanpa didukung oleh pihak-pihak yang terkait di lingkungan sekolah. Oleh sebab itu, pelaksanaan pendidikan agama Islam di sekolah merupakan tanggung jawab bersama yakni kepala sekolah, guru agama Islam, guru mata pelajaran umum, karyawan, komite sekolah, siswa, dan pihak-pihak lain yang terkait. Dengan alasan-alasan seperti tersebut di atas, maka pengembangan dan pengamalan budaya agama Islam dalam komunitas sekolah sangat penting untuk diimplementasikan.
Religious culture dalam konteks ini berarti pembudayaan nilai-nilai agama Islam dalam kehidupan di sekolah dan di masyarakat, yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai agama Islam yang diperoleh siswa dari hasil pembelajaran di sekolah, agar menjadi bagian yang menyatu dalam perilaku siswa sehari-hari dalam lingkungan sekolah atau masyarakat. Bentuk kegiatan pengamalan budaya agama Islam di sekolah, di antaranya adalah; membiasakan salam, membiasakan berdoa, membaca al-Qur’an sebelum pelajaran dimulai, membiasakan kultum, membiasakan shalat dhuha, shalat dhuhur berjamaah, dzikir setelah shalat, menyelenggarakan PHBI, menyantuni anak yatim, acara halal bi halal, dan sebagainya.
Sasaran pengamalan budaya agama Islam (religious culture) adalah siswa dan seluruh komunitas sekolah meliputi kepala sekolah, guru pendidikan agama Islam, guru mata pelajaran umum, pegawai sekolah, dan komite sekolah. Dalam pelaksanaannya program pengamalan budaya agama Islam di sekolah di bawah tanggung jawab kepala sekolah yang secara teknis dibantu oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan guru pendidikan agama Islam. Sedangkan pelaksanaannya adalah semua warga sekolah (kepala sekolah, guru, karyawan, dan siswa).
Pelaksanaan pengamalan budaya agama Islam di sekolah tidak akan berjalan dengan baik jika tanpa dukungan dan komitmen dari segenap pihak, di antaranya adalah pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama atau Pemerintah Daerah, kebijakan kepala sekolah, guru pendidikan agama Islam, guru mata pelajaran umum, pegawai sekolah, komite sekolah, dukungan siswa (OSIS), lembaga dan ormas keagaman serta partisipasi masyarakat luas. Jika semua elemen ini dapat bersama-sama mendukung dan terlibat dalam pelaksanaan pengamalan budaya agama di sekolah maka bukan suatu yang mustahil hal ini akan terwujud dan sukses.
Sebagai upaya sistematis menjalankan pengamalan budaya agama Islam di sekolah perlu dilengkapi dengan sarana pendukung bagi pelaksanaan pengamalan budaya agama Islam di sekolah, di antaranya; musholla atau masjid, sarana pendukung ibadah (seperti: tempat wudhu, kamar mandi, mukena, mimbar, dsb), alat peraga praktek ibadah, perpustakaan yang memadai, aula atau ruang pertemuan, ruang kelas belajar yang nyaman dan memadai, alat dan peralatan seni Islam, ruang multimedia, lab komputer, internet serta laboratorium PAI.
.
Perlu dijelaskan dalam latar belakang ini bahwa kegiatan pembiasaan keagamaan islam yang sudah diprogramkan di SMP Negeri 2 Cilongok meliputi; Kegiatan harian, kegiatan mingguan, kegiatan bulanan, dan kegiatan tahunan.
Dari banyaknya budaya agama di SMP Negeri 2 Cilongok ini, nampak sekali bahwa lingkungan sekolah tersebut benar-benar ingin mengembangkan budaya religius pada diri masing-masing steakholders. Karena itu keseriusan dalam menangani budaya-budaya religious yang dimaksud sangat diperlukan. Oleh karena itu bagaimana agar budaya yang sudah ada tersebut bisa berjalan dengan baik dan efektif dijalankan perlu penanganan yang serius pula, maka perlu dirumuskan beberapa tindakan untuk menjawab permasalahan tersebut.
- Tujuan kegiatan
Maksud dan tujuan kegiatan keagamaan adalah sebagai berikut :
- Meningkatkan Intensitas Dakwah islamiyah kepada siswa dalam rangka membangun siswa sebagai generasi muda yang reigius, sebagai implementasi islam adalah rahmatanlilalamin.
- Membangun kesadaran siswa bahwa kegiatan keagamaan akan memotivasi sikap beragama yang baik dan kontinyu.
- Membangun pribadi siswa yang terbiasa dalam melaksanakan ibadah.
- Menciptakan generasi dengan tingkat kecerdasan spiritual (SQ) yang baik, sehingga akan melahirkan generasi yang menjunjung tinggi etika, moral dan nilai-nilai religius.
- Jenis kegiatan pembiasaan kegaman islam
- Progrma Mingguan dan Harian
- Membiasakan 5 S
- Membiasakan berjabat tangan
- Berdoa Sebelum dan Sesudah Belajar
- Sholat Zuhur Berjama’ah
- Sholat Duha
- Tadarus Al-Qur’an
- Pembacaan Asma Al-Husna
- Sholat Tahiyatul Masjid
- Sholat Jumat Berjama’ah
- Sholat Jum’at
- Infaq Jum’at
- Siraman Rohani
- Pembinaan Bta ( Baca Tulis Al-Qur’an )
- Program Bulanan
- zikir dan doa bersama
- praktik ibadah
- kajian fiqih wanita
- Program Tahunan
- Peringatan tahun baru hijriyah
- Pelaksanaan sholat idul adha
- Pelaksanaan qurban
- Pelaksanaan manasik haji
- Khotmil qur’an
- Peringatan maulid nabi
- Peringatan isro’ mi’roj
- Pesantren kilat
- Pelaksanaan zakat fitrah
- Pelatihan khotib jum’at dan tajhizul mayyit
- Lomba / Musbaqoh Tilawatil Qur’an ( MTQ ), Muabaqoh Khottil Qur’an dan Musbaqoh Fahmil Qur’an, Cerdas Cermat Islami
- Diskripsi Kegiatan Pembiasaan Agama Islam
Dari permasalahan diatas dapat dirumuskan beberapa kegiatan yang harus dilakukan agar menjadi pembiasaan yang baik di SMP Negeri 2 Cilongok dapat berjalan dengan efektif seperti pada tabel berikut :
NO |
JENIS KEGIATAN |
KETERANGAN |
1 |
5 S ( Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun ) |
Dilaksanakan setiap hari oleh guru piket pada hari tersebut dengan cara memberi salam,berjabat tangan dan senyum sambil membiasakan mengambil sampah apabila menjumpainya di lingkungan sekolah |
2 |
Berjabat tangan |
Dilaksanakn setiap sebelum masuk kelas dan pulang sekolah, serta setiap bertemu dengan guru. |
3 |
Berdoa sebelum dan sudah belajar |
Seluruh siswa berdo’a terlebih dahulu sebelum dan selesai pelajaran dengan dipimpin salah satu dari siswa secara bergantian. Teks do’a telah disiapkan oleh Guru Agama. Dikerjakan setiap hari |
4 |
Tadarus Al-Qur’an |
Dilaksanakan setiap hari pada waktu pagi 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai |
5 |
Pembacaan Asma Al Husna |
Diaksanakan setiap jam pelajaran guru agama islam /PAI, Dipandu oleh guru agama, |
6 |
Sholat Duha Dan Tahiyatul Masjid |
Setiap hari pada waktu duha sesuai dengan jadwal , Atau pada waktu bersamaan dengan guru PAI |
7 |
Sholat berjamaah |
Dilaksanakan pada waktu zuhur sesuai dengan jadwal yang ditentukan, dengan jadwal imam yang ditentukan pula. |
8 |
Sholat jum’at |
Setiap hari jum’at khusus siswa dan guru laki laki. |
9 |
Infaq jum’at |
Dilaksanakan setiap hari jum’at pada jam khusus pagi sebelum pelajaran dimulai dengan cara seikhlasnya untuk memupuk jiwa para siswa yang dermawan |
10 |
BTA ( baca Tulis Al-qur’an ) |
setiap hari Kamis setelah pulang sekolah bagi siswa-siswa yang belum mampu BTA |
11 |
Kajian fiqih wanita /keputrian |
Dilaksanakan oleh seluruh siswa putri yang beragama islam, setiap hari Jum’at dengan bimbingan oleh ibu guru SMP Negeri 2 Cilongok yang mumpuni tentang pemahamanan islam, sementara siswa yang beragama selain Islam dibina khusus oleh Guru yang beragama selain Islam. |
12 |
PHBI |
Dilaksanakan setiap memperingati hari besar keagamaan, baik Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj, Muharram, mapun setiap Ramadhan tiba dengan acara Pondok Romadhon, Nuzulul Qur’an, Pembagian dan penyaluran Zakat Fitrah, serta Penyembelihan Hewan Qurban pada setiap hari raya Qurban tiba. |
13 |
Pesantren kilat |
Dilaksanakan setiap bulan romadhon dan wajib diikuti oleh seluruh siswa siswi SMP negeri 2 Cilongok |
14 |
Tasyakuran Khotmil Qur’an |
Dilaksanakan menjelang bulan roamdhon dalam rangka menyambut kedatangan bulan romadhon dan tasyakuran atas pembacaan Al-Qur’an. |
15 |
Doa dan zikir bersama |
Dilaksankan sebulan sekali setiap hari jum’at pertama, dan dalam menghadapi ujian sekolah, ujian nasional, dan hal-hal penting. |
15 |
Siraman rohani |
Setiap hari Jum’at , sesuai jadwal yang telah ditentukan |
16 |
Lomba / Musbaqoh Tilawatil Qur’an ( Mtq ), Muabaqoh Khottil Qur’an ) Dan Musbaqoh Fahmil Qur’an, Cerdas Cermat Islami |
Dilaksanakan setahun sekali pada hari hari tertentu |
17 |
Manasik Haji |
Setahun Sekali Setiap Bulan Zulhijjah |
18 |
Halal Bihalal/ silaturahmi |
Dilaksanakan setiap selesai liburan hari raya idul Fitri masuk pada hari pertama oleh seluruh steakholders sekolah, baik antar siswa dengan siswa maupun antar siswa dengan guru dan antar guru dengan keluarga guru yang lain serta melibatkan dewan sekolah, alumni, mantan kepala sekolah dan mantan guru-guru yang pernah mengajar di SMP Negeri 2 Cilongok |
- Penutup
Dari rumusan tindakan diatas perlu kiranya untuk dirumuskan kembali agar program yang telah dijalankan benar-benar membudaya di lingkungan SMP negeri 2 Cilongok. Karena itu perlu juga ada monitoring dari pihak-pihak pengambil keputusan terhadap program tersebut. Dalam hal ini kepala sekolah beserta staff dan guru Agama untuk selalu memberikan pencerahan setiap kali akan mengadakan seluruh program yang telah ditetapkan dengan cara memberikan beberapa rekomendasi SK (Surat keputusan) untuk dijalankan bersama, sekali lagi agar budaya agama di sekolah benar-benar bisa terwujud dengan baik dan efektif dijalankan oleh seluruh anggota keluarga besar SMP negeri 2 Cilongok.
Akhirnya dengan rasa hormat yang mendalam kepada pihak-pihak yang terkait dalam mendukung terhadap penyususan kegiatan pembiasaan kegamaan islam di SMP Negeri 2 Cilongok yang sederhana ini. atas kerjasamanya disampaikan terima kasih. Kiranya saran dan kritik perlu diberikan guna penyempurnaan penyusunan selanjutnya.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
PENGUMUMAN HASIL PPDB ONLINE SMPN 2 CILONGOK TAHUN PELAJARAN 2024-2025
Silahkan Klik Link dibawah ini untuk melihat pengumuman resmi siswa baru yang diterima di SMPN 2 Cilongok Tahun Pelajaran 2024-2025. klik link : https:
LOMBA POJOK BACA
TUMBUHKAN SEMANGAT LITERASI DENGAN LOMBA POJOK BACA Dalam rangka HUT SMPN 2 Cilongok ke 38, Gerakan Literasi Sekolah SMP Negeri 2 Cilongok mencoba menumbuhkan minat baca si
SISWA - SISWI SMPN 2 CILONGOK SAMBUT KEDATANGAN GUBERNUR JATENG BAPAK GANJAR PRANOWO DI DESA PANEMBANGAN
Tepat pada hari Senin Tanggal 18 Juli 2022 sekitar pukul 13.00, gubernur Jawa Tengah Bapak Ganjar Pranowo melakukan tinjauan ke Desa Panembangan. kunjungan ini dalam rangka melihat hasi
MENGENAL MERDEKA BELAJAR
Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Kabinet Indonesia pada Hari Guru Nasional tahun 2019 silam mencanangkan program kebijakan baru yaitu merdeka belajar. Men
MENGENAL MERDEKA BELAJAR
Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Kabinet Indonesia pada Hari Guru Nasional tahun 2019 silam mencanangkan program kebijakan baru yaitu merdeka belajar. Men